Sabtu, 16 April 2016

추억 #6



Dia pun menatapku lalu memalingkan tatapannya dariku. Aku masih diam terpatung, seakan waktu berjalan sangat lambat, dan aku tak menginginkkan semua ini terjadi.
“Eun Ji-ya, ini sahabat baikku, Chanyeol. Kau pasti terkejutkan aku memiliki sahabat seorang bintang, kan?” suara-suara Kris seperti lalu lalang kendaraan Seoul, tak terdengar jelas, dan aku masih berada di keterkejutanku.
“Eun Ji, Gwenchana?” aku baru tersadar Kris memanggilku. “Oh, Ne” jawabku sekenanya.
“Emm.. Kris Hyung, aku rasa yeojamu terkejut denganku” ucap Chanyeol seraya tertawa kecil.
“Aniya..” jawabku cepat mendengar perkataan Chanyeol. Entahlah kenapa pandanganku tak mau lepas dari sosok Chanyeol. Kenapa harus dia yang Kris kenalkan padaku? Kenapa harus dia sahabat baik Kris? Kenapa harus dia yang melihatku bersanding dengan Kris? Kenapa aku harus sakit melihat Chanyeol? Kenapa aku harus khawatir dengan perasan Canyeol? Apakah dia akan sakit hati? Atauu… Ah, mana mungkin, tapi kenapa ekspresi itu? dia tersenyum? Akankah itu senyum paksa? Aku sibuk dengan pikiran-pikiranku yang berkelabat begitu saja.
“Eun Ji?” tangan Kris diayun-ayunkan di depan mataku. Aku baru tersadar.
“Oh, emmm ne?” Aku tersadar dan sedikit linglung di hadapan Chanyeol dan Kris.
“Wae? Kamu sakit?” Tanya Kris memperhatikan keadaanku yang semakin gugup.
“Hyung, sepertinya pacarmu kelelahan. Mungkin malam ini dia harus istirahat lebih banyak” Ucap Chanyeol seraya memandangku dengan tatapan yang… aku tak bisa mengartikan tatapan itu!
“Kita bisa bertemu lain waktu lagi, Hyung” Lanjut Chanyeol.
“Oh, aniyo. Na gwenchanayo” Jawabku cepat. “Jeongmal!” lanjutku meyakinkan Kris. Mana mungkin aku tega berkata aku ingin pulang padahal Kris masih ingin melepaskan rindu dengan sahabatnya itu.
Waitres datang dengan beberapa makanan yang kami pesan.
“Sudah berapa lama kalian pacaran?” Tanya Chanyeol seraya menyumpitkan makanan di depannya.
“Menurutmu? Kita sudah berapa lama?” Tanya Kris balik dengan nada meledek.
“Emmm.. satu tahun? Dua tahun? Atau bahkan lima tahun?” Jawab Chanyeol menebak.
“Hahahaa.. ternyata kita sudah terlihat seperti pasangan awet” tawa Kris menatapku. Aku hanya tersenyum menanggapi.
“Na jeongmal, Hyung!?” Protes Chanyeol mendengar jawaban Kris yang tak memuaskan.
“Kau bisa bertanya langsung pada Eun Ji” Ucap Kris yang seperti ingin memberiku kesempatan untuk membuka mulut.
“Sepertinya pacarmu itu pemalu, Hyung” jawab Chanyeol sebelum aku membuka mulut. Chanyeol melirikku dengan tatapan itu lagi.
Kemudian pembicaraan itu berlanjut membahas kenangan-kenangan Kris dan Chanyeol serta segala perkembangannya. Sering ada tawa disela-sela pembicraan mereka. aku hanya diam dan mendengar percakpan mereka yang terdengar begitu mengasyikkan daripada perasaanku yang kalang kabut, sesekali Chanyeol melirikku dengan tatapan yang seakan-akan berkata, “Aku tak menyangka Eun Ji! Sungguh!” entah itu tatapan yang mengungkapkan rasa bahagia atau rasa sedih. Entahlah, itu hanya perspektifku belaka.
Bipp Bipp… Bunyi telepon dari handphone Kris. Dia beranjak mengangkat teleponnya. Dan kembali dengan teburu-buru.
“Chanyeol-ah , mianhae.. ada urusan mendadak. Aku harus kesana sekarang. Tolong antarkan Eun Ji pulang” Ucap Kris, dia menatapku dan berkata, “Aku harus pergi, kamu pulang dengan Chanyeol, Oke?” ucap Kris lalu pergi dengan berlari sebelum Chanyeol berkata sepatah pun, “Hati-hati Hyung!” teriak Chanyeol.
Aku lebih banyak diam ketika Chanyeol mengantarkanku pulang. Perasaan dalam hati begitu berkecamuk, aku memikirkan banyak hal tentang apa yang nanti akan terjadi. Aku sudah bersama Kris, kataku meyakinkan hati. Tetapi sisi lain diriku, memori tentang dulu bersama Chanyeol tak bisa begitu saja dihapus.
Hujan menghampiri disela-sela diamku dalam perjalanan pulang.
“Kau tak apa?” Tanya Chanyeol disebelahku yang sedang mengemudi.
“Ne, sepertinya aku lelah” jawabku seraya memeluk boneka tazmania dan menyandarkan kepala ke samping. Menikmati hujan yang semakin deras bersama bayangan-bayangan Chanyeol dan Kris yang semakin berkelabat di pikiranku.

Jumat, 01 April 2016

Hidup itu pilihan, Kawan!

Kadang aku berfikir tentang dulu. Tentang aku yang suka memandang sebelah mata orang lain dan memberi komentar "aneh" pada mereka yang menyukai sesuatu diluar yang aku sukai. Apasih hebatnya mereka? sampai banyak orang yang mengidolakan? Pertama kali aku mengenal artis yang terdiri dari beberapa member yang menari dan bernyanyi adalah saat aku duduk di bangku SMA. Super Junior namanya. Semua teman-temanku hebring dan histeris dengan kedatangan mereka ke Indonesia, bukan hanya teman-temanku semua orang sibuk untuk mempersiakan konsernya di Indonesia. Stasiun televisi ikut andil dalam mensukseskan acaranya. Ppikirku apasih hebatnya mereka? Apasihv spesialnya? katanya ganteng? tapi di pandangan mataku mereka justru cantik dan bermuka aneh. Lebih ganteng Liam Aiken, Robert Pattinson, Leonardo De Caprio. Terus temanku juga bilang, mereka terharu bahkan ingin menangis jika mendengarkan lagu our love-nya SuJu. Aku cuma tertawa dan berpikir temanku itu lebay.
Kau tau kawan? apa yang aku rendahkan dan memandang sebelah mata dulu berbalik kepadaku. Entah ini hukum alam atau apa, yang jelas aku begitu mengidolakan mereka, mereka dari negara yang sama dengan Super Junior, dari agensi yang sama dengan Super Junior, adik dari Super Junior, penerus Super Junior. EXO.
Bahkan aku terharu seperti temanku yang terharu mendengarkan lagu melow Suju. Aku pun terharu dan ingin menangis mendengarkan lagu EXO yang berjudul Promise.
Yang ingin aku tekanka, jangan sekali-kali memandang sebelahmata fangirl maupun fanboy. Karena hidup itu pilihan, kawan! :')

Salam dari Rainwall di pojok kamar kos.

Kamis, 31 Maret 2016

BECAUSE THIS IS MY CHOICE (PERJALANAN BERTEMU EXO) Part 3

Yuk Reading again..



Kira-kira perjalanan 7 jam untuk sampai pada Stasiun Jatinegara. Di dalam kereta, aku memutar otak  membuat ide mengedit photo untuk Giveaway “Kawanku Magz” semua persyaratan sudah aku penuhi, tinggal mengupload photo lewat ig. Dan tiba-tiba secercah ide muncul di kepalaku bagaimana konsepan foto giveaway ini.
Foto giveaway


Hmmm, memang sih tidak bagus sebab hanya diedit menggunakan photogrid dan afterlight di hape. Namun setidaknya caption dari foto ini yang membuat Kawanku Mags memilihku menjadi pemenang. Aminn… Pukul 20.30 WIB, Kereta menurunkan kami di stasiun Jatinegara.

Stasiun Jatinegara







Tante-nya Putri menjemput kami di depan stasiun. Agak awkward memang, soalnya ke depannya aku akan merepotkan keluarga Putri. Sepupunya Putri-Risa- kebetulan dia adalah seoarang K-Popers. Entahlah, langsung akrab saja sama dia.
21 Februari 2016. Akhirnya, tanggal yang ditunggu-tunggu pun datang. Selain hari itu adalah acara Dance Cover Competition (DCC), Hari itu pula deadline untuk giveaway-nya Kokoh. Tak pernah berhenti aku mengucapkan doa untuk keberuntunganku 27 Februari 2016. Hari ini adalah perjalanan yang panjang dan menguras emosi. Venue DCC bertempat di Mangga Dua Square Jakarta Timur. Sebelumnya aku dan Lia sudah merencanakan hal ini jauh-jauh hari, sehingga aku harus menuruti Guide Lia untuk mengeksplore Jakarta. (Hmm maksudnya guide tak berbayar atau bisa disebut Volunteer Guide :D)
 Karena aku buta Jakarta, Lia memberiku instruksi untuk menunggu di Halte PGC 1. Apa? Sebenarnya PGC ada berapa? Kok ada PGC 1 segala. Dan rupanya PGC luas minta ampun, sampai dibagi jadi dua bagian segala. Aku kebingungan, akhirnya setelah bersepakat dengan keluarga-nya Putri, kami (termasuk Lia yang tadinya sudah sampai halte) meluncur ke Mangga Dua dengan mobil pribadi. Setelah sekian lama tak bertemu, agak canggung juga bertemu dengan teman lama. Haha. Sebenarnya, disini aku agak kurang enak sama keluarganya Putri, karena sebenarnya yang ngebet banget itu aku, Putri gak suka Kpop, Lia standing fans-nya Super Junior dan BTS, hanya aku dan Risa yang EXO-L, tapi Risa hanya diberi waktu sampai pukul 3 sore.
Dengan bermodalkan google map dan ada sedikit kesalahan jalur, kami sampai di Mangga Dua Square, agak kebingungan juga setelah sampai sebab terlalu luas temmpatnya dan kita gak tahu acaranya di lantai berapa dan di sisi mana. Setelah sedikit banyak bertanya dengan satpam yang ditemui, Akhirnya mata Lia menangkap segerombolan anak EXO-L dengan cara berpakaian mereka ala-ala  mengenakan topi EXO dan juga kaos EXO. Kami turun dari mobil dan mengekor pada Guide Lia yang sudah berpengalaman.
Aku mencoba menelepon humas DCC untuk menanyakan tempat pastinya. Alhasil, mungkin terlalu sibuk sehingga panggilanku tidak dijawab. Guide Lia mencari tempatnya, sedangkan kami menunggu di lantai dua. Setelah beberapa saat Guide Lia kembali dan mengajak kami untuk naik satu lantai lagi. Entah perasaan apa yang berkecamuk, perasaan yang tak bisa terbayangkan. Satu ekspektasiku telah menjadi realita.
 
DCC's venue


Setelah registrasi, dan mendapatkan nomor undian beserta pamphlet bergambar EXO, kami memilih tempat duduk yang masih kosong. Kawan, aku sedang berkumpul dengan para EXO-L. Di sekelilingku hanya nuansa berbau EXO. Entah itu poster-poster yang terpampang di dinding, anak EXO-L yang memakai merchandise EXO, stand-stand yang menjual pernak-pernik EXO yang jarang sekali aku temui di Semarang maupun Bumiayu.
Nomor undian


Mungkin hanya aku seorang yang merasa berasal dari kota yang jauh, aku menuliskan tanda tanganku di geber kosong khusus tanda tangan. Dengan bangganya aku menulis, “Chanyeol, EXO, ada salam dari UNNES”. Sayangnya, aku tak sempat berfoto dengan tanda tanganku itu. Tapi aku masih sempat berfoto sebelum semuanya berebut untuk duduk bagian paling depan.

Foto senyum Indonesia cekrek

Hatiku tertarik pada aksesoris-aksesoris lucu yang terpajang di bagian belakang kursi penonton dengan ditemani Guide Lia, aku memilih beberpa gantungan hape bergambar Chanyeol untukku, D.O. untuk Anis yang sebelumnya ingin dibawakan oleh-oleh wkwk, dan Oh Sehun buat adek tercintong yang suka EXO juga.


Gantungan kunci EXO



Benar saja, rupanya panitia menyediakan tempat lesehan yang sesaat setelah aku datang belum dipasang di depan kursi penonton. Agar lebih dekat dengan panggung, kami sempat berlari berebut tempat itu, persis di depan bangku juri. Setelah Guide Lia bertanya pada panitia, acara dimulai pukul 13.00. Yah! Padahal pas aku bertanya saat mendaftar acara dimulai pukul 10.00. tidak heran, begitulah Indonesia J. Oiya, acara ini juga akan menjadi siaran langsung acara Kpop Zone di InTV (televise Jakata), dan MC-nya juga dari acara tersebut yang sudah sangat terkenal di Jakarta, selain itu yang mensponsori acara ini juga Kokoh Felix. Ya Ampun Koh Felix, hartamu segudang deh kayaknya.
Sepanjang menunggu MC bersiap-siap dan kursi penonton penuh, panitia menayangkan video-video EXO di LCD. Tidak mungkin aku hanya diam saja sembari menikmati EXO-L di sekelilingku berteriak Suho, Kai, Chanyeol, Sehun, Lay, Xiumin, Chen, Baekhyun dan D.O. wong di kos aja aku bisa teriak-teriak sendiri, apalagi disini yang suasananya sangat mendukung. Haha.
Pukul 13.00 tepat, MC naik keatas panggung dan membuka acara. Wooaahhh…. MC itu namanya Kak Bou, hebring banget orangnya tapi asyik pas bawain acaranya. Aku sih biasa aja, soalnya gak pernah liat tuh orang di TV. Mungkin bagi yang sudah liat dia di TV, nganggepnya udah pernah liat artis langsung, wkwk gue sih kagak.
Ada beberapa section untuk para penonton agar bisa dapetin tiket. Pikiranku baru jernih sekarang, disini bukan hanya aku saja yang ingin mendapatkan tiket meskipun aku menganggap diriku hanyalah seorang yang dari luar kota, aku baru sadar, aku harus bersaing dengan ratusan EXO-L disini sedangkan tiket yang disediakan sangatlah terbatas. Lagi-lagi aku merasa menjadi orang yang ragu, “Apa aku bisa menyelesaikan tantangan yang diberikan panitia nanti?” atau apa aku hanya duduk mematung dan melihat EXO-L yang beruntung dan tersenyum bahagia?, di sisi lain aku adalah orang yang tidak percaya diri untuk berdiri di atas panggung dan masuk dalam permainan. Entahlah, aku tak ingin pusing memikirkan, biar waktu yang menjawab.
Sembari menampilakan peserta dance cover satu per satu, kami mengikuti tantangan pertama, yaitu foto selucu-lucunya dan seunik-uniknya sambil memegang poster kecil EXO yang sudah dibagikan tadi. Ya! Kami memang berfoto!, dan Guide Lia mengupload via twitter dengan susah payah karena sinyal hanya “e”. Tapi rupanya, foto tersebut diliat hanya liat instagram. Aku agak geram sebenarnya, karena sembari tadi yang diwanti-wanti hanya via twitter. Aku pun melihat peserta banyak yang mengupload via twitter. Tapi kenapa???
Tiga orang yang berhasil mengupload fotonya di instagram dipanggil ke depan untuk ditantang kembali. Tantangannya mudah, cukup memberikan reaksimu saat bertemu dengan bias. Yaampuuunnn, aku sudah meledak-ledak! kalau begitu aku bisa, meski aku harus menaruh mukaku dulu dan berakting alay di depan ratusan orang. Pemenangnya ditentukan pula oleh penonton juga, aku cuma menyipitkan mata ketika cewe yang perawakannya mirip Asa itu tersenyum kegirangan memegang voucher tiket EXOLUXION. Ya Alloh…
Memasuki ashar, setelah aku tidak begitu menikmati cover dancenya, tiba saatnya tantangan lagi untuk para EXO L, dua orang EXO-L yang beruntung dipanggil nomer undiannya maju ke depan. Huft, sayangnya, aku belum beruntung lagi :’(. Kali ini challenge-nya menyebutkan judul lagu EXO yang sedang diputar. Astaghfirulloh, gue baru dengar SUMPAH. Ini lagu apaan gak jelas banget. Ternyata 5 lagu di-mix dalam satu waktu. OMejiii GILA BANGET. Kaya ratusan tawon yang kelaparan. Tapi aku ikut menebak-nebak juga sih itu lagu apa aja, Call me baby, Miracle in December, Lucky, Angel dll. Saat itu Putri dan keluarganya sudah pulang, hanya aku dan Guide Lia yang masih stay disitu.
Mukaku sudah kucel dan seperti kehilangan harapan, Guide Lia bilang “Masih ada kesempatan” aku percaya padanya. Dan tak pernah lupa kulayangkan doa agar aku bisa mendapatkan keberuntungan. Di Mangga Dua yang notabenenya mall besar dan sudah terkenal ini, untuk mencari musholla sangatlah sulit, sayangsekali. Banyak sekali event-event disana, pas itu ada event yang bernuansa Jepang. Di toilet pun banyak anak perempuan bersolek dan sepertinya sedang mempersiapkan untuk dance. Entah itu dance untuk DCC atau untuk event lain.
Oiya, dance cover yang paling aku suka itu grup yang mengcover BTS. Dan kalian tahu bintang tamunya siapa??? Sangat terkenal lho. Bagi anak Jakarta tapi. Kalau aku sih baru kenal haha. Bintang tamunya itu X-Volution. Yups, grup dance yang hanya mengcover EXO. Uhukk, sebagian besar ganteng sih, dan ada yang mirip banget sama Tao (Uhuk). Mereka mengcover secara detail, sampai jumlah mereka yang asalnya 12, ikut-ikutan kaya EXO jadi 9 wkwk. Terus standing covernya juga tetap, tidak berubah-berubah. Sayangnya, pas mereka ngedance, hapeku kehabisan memori. Aaaaaa JInjjjaaaaaaaa… KEZEL aku KEZEL!!!
Dance cover BTS


Oke, sehabis sholat ashar, aku kembali lagi duduk di barisan paling depan. Kini si MC itu bawa-bawa salah satu member X-Volution menjadi MC. EXO-L teriak-teriak gitu, gue sih biasa aja. Haha. Pas itu acaranya Dubbing EXO Next Door, gimana caranya agar penonton tertawa. Nah kebetulan, 4 peserta dipilih dengan ditunjuk langsung oleh MC, asyem padahal aku udah teriak-teriak “Aku darii Semarang kakkk. Akuu paling Jauhhh…”. Ternyata eh ternyata ada yang dari Banjarmasin. KLAKEP. PEDE BANGET LO!. Yaps, Cewe Banjarmasin itu deh yang maju ke depan.
Krikkk… krikkk… dubbing mereka gak ada yang lucu satupun. Alhamdulillah gak ada yang dapet tiket. Wkwk. Dan yang ditunggu-tunggu pun datang, setelah pengumuman DCC, saatnya pembagian tiket “bagi mereka yang beruntung”. Bismillah, Kak Bou mengkocok kertas-kertas kecil yang dilipat di wadah kaca, seraya menahan napas, mendengarkan baik-baik nomor undian yang keluar dari mulut Kak Bou.
“Kayaknya yang keluar 279 Dy” kata Guide Lia menebak salah satu nomer undian yang kami pegang. Sudah beberapa kali belum ada nomer yang aku pegang keluar dari mulut Kak Bou. “Didepannya 2, dibelakangnya 8, ditengahnyaaa 7.”





“Huuuuaaaaaaa” Aku dan Guide Lia njerit bersamaan. “Satu lagi, Li! Satu lagi!!!”.  Sampai semuanya berakhir, aku merasa tubuhku lesu, lemah, letih, lunglai dan L-E-M-A-S!! Ditambah PUSING!. Selain belum makan siang, tiba-tiba perutku sudah mual dan tak ingin makan apa-apa. “Kerja keras tak akan mengkhianati hasil??” pikirku tersenyum kecut.
Guide Lia mengajak, sebenarnya memaksa aku makan. okelah aku menuruti, sepanjang perjalanan aku gak buka mulut, mukaku sudah menjawab semua bahwa aku BENAR-BENAR…….!!!!!!!!!!!!!. tapi Guide Lia menghiburku dengan ceritanya yang juga mengenaskan! Lebih parah dariku. Gomawo Guide Lia. Di busway pun dia tetap berusaha menghiburku dengan nonton video-video BTS atau apalah itu yang lucu-lucu dari tabletnya. Oke gue terhibur, tapi tak sepenuhnya Li. Mianhae L
Dia mengantarkanku sampai di Halte PGC1 dan melewati jembatan layang juga, katanya gak tega kalau aku dilepas sendirian wkwk, memang takut juga soalnya di sisi tangga yang turun gelap sekali, dan posisi sudah lewat waktu Isha. Setelah turun aku sudah dijemput tante-nya Putri. Padahal, seharusnya Lia turun di halte Salemba UI yang lebih dekat jaraknya dari arah timur dan butuh sekitar satu jam untuk menuju PGC. Ya Alloh, terimakasih Engkau telah mengirimkanku orang-orang yang baik :’)
PGC-Salemba UI


Melepas rasa lelah, pulang-pulang aku diberondong pertanyaan, bagaimana dapat gak? Aku hanya tersenyum. Tante-nya Putri akhirnya angkat bicara. “Biasanya kalau seperti itu settingan. Jaman sekarang jarang orang yang jujur. Mana mungkin tiket yang segitu mahal harganya dibagikan seenaknya ke sembarang orang, dek?”. Deg! Bener juga. Tapi bodohnya aku malah bertanya undian itu settingan atau gak ke pihak humas DCC. Ya mereka jawabnya “Enggalahhh haha”.
Esok harinya kami melepaskan lelah sembari tiduran, tidak ada rencana apapun untuk pergi, kecuali aku yang masih mengikuti beberapa giveaway, diantaranya di web band.us, hari itu 22 Februari aku hanya menuntaskan persyaratan ini itu. Yah meskipun sedikit rumit dan membuatku pusing. Tapi, karena tadi Lia mengajak kami keliling Jakarta tanggal 23 Februari, maka aku dan Putri memutuskan membeli beberapa potong baju di PGC. Sorenya, setelah rasa capai kami menguap kami menjalankan rencana tersebut.
23 februari 2016 pukul 09.00 kami menuju halte PGC1 dan membeli kartu halte untuk aku dan Putri sembari menunggu kedatangan Guide tak berbayar kita hehe :D . Setelah beberapa menit, Guide kita datang (plok plok plok) karena seumur hidup aku belum pernah menginjakkan kaki di Monumen Nasional alias Monas maka mereka bersedia berkunjung ke Monas untuk kesekian kalinya. Haha, kalau aku sih baru perdana meskipun Putri ingin sekali ke Ancol.
Ohhh rupanya kayak gini Monas. Haduh memalukan. Oke, just foto-foto ria..

1

2

3


Setelah puas, Guide Lia mengajak kami ke Pluit Village meskipun dia belum pernah kesana, tapi dengan bermodalkan peta jalur busway Jakarta akhirnya sampai juga, meskipun dalam perjalanan menuju venue harus cepat-cepat mengejar busway, keluar masuk busway untuk transit naik busway yang dituju, Tanya sana sini petugas halte. Daannn… entahlah, aku puas memiliki perjalanan yang seperti ini. perjalanan yang tak hanya lurus-lurus saja. Perjalanan yang penuh tantangan.

Monas-Pluit



Yups, Pluit Village mall elit yang berada di ujung Jakarta, dimana di peta jalur busway berada di ujung, tidak di tengah-tengah kota. tapi tenang, tetap rame kok. Sesampainya disana, kami mencari air mineral karena kehabisan bekal air minum. Guide Lia mengajak kami makan di Kafe khas Korea. Huaaaaa… yay a yay.. I Like it.
Masuk ke kafe itu, aku cuma senyum-senyum, nuansanya Korea banget. Wikkkk berasa di Korea jadinya, disuguhi tontonan Running man lagi. Bisa request lagu lagi. wiikk seneng… sembari makan jajangmyeon, lagu EXO yang overdose berkumandang. Berasa makan ditemani Chanyeol, Suho, Baekhyun, Sehun, Kai, D.O, Chen, Luhan, Xiumin, Kris, Tao, Lay (coba diitung lagi ada 9 apa 12 orang wkwkwk)
 
Mujigae korean restaurant
Korean Food


Cekrek


Jajangmyeon


Ddokbokki


Selesei makan, Lia merekomendasikan Lotte Shopping Venue, katanya disana ada finger print artis-artis Kpop. Huuuuuaaaa pasti ada EXO. Aku mau aku mau meskipun gak beli apa-apa tak masalah, yang penting aku punya poto finger print-nya. Oke, perjalanan dilanjut ke Lotte Shopping Venue. Kalian pas tak asing lah Lotte itu apa. Ya kan? (bagi yang Kpop-ers sih hehe, yang gak Kpop-ers bisa searching kok. Pasti ada!)
Kami kembali naik busway menuju lokasi Lotte itu dan turun di Halte Semanggi menuju halte Bendunggan Hilir. Wah halte transit ini begitu panjaaangggg… kami berjalan diatas jembatan yang dibawahnya lalu lalang kendaraan, melewati balai Sarbini pula.
 
Balai Sarbini

Halte Transit
Setelah sampai di halte Bendungan Hilir kami menuju halte Karet. Di halte ini Guide Lia memesan Grabcar sebagai transportasi murah yang bisa membawa kami ke Lotte, entahlah aku tak begitu memahami yang jelas posisi kita kurang pas dengan beberapa posisi grabcar, beberapa grabcar dihubungi berkali-kali tetapi tidak satupun yang mau menjawab, selain hari sudah sore pukul 4, jalanan Jakarta semakin padat. Akhirnya dengan berat hati kami memutuskan untuk  membatalkan ke Lotte. Padahal, waktu Guide Lia magang di Jakarta hanya sampai tanggal 24. Tanggal 24 masih ada kesempatan untuk mengunjungi Lotte, namun itu tidak pasti sebab tanggal itu adalah upacara penutupan magangnya Guide Lia. Di lain sisi, sebenarnya aku ingin ke Tangerang lebih tepatnya ICE BSD. Uhukkk


Halte Transit superpanjang
24 Februari aku menunggu suatu kepastian, kepastian segala-galanya! Kepastian Guide Lia untuk mempunyai waktu ke Lotte, pengumuman giveaway Koh Felix dan giveaway kawanku magz. Hidup dan mati (ah lebay haha). Setalah melewati pukul 12, guide Lia tidak bisa karena keadaan yang tak memungkinkan. Aku bisa memaklumi, sepertinya Guide Lia sangat lelah sekali. Terimakasih banyak buat Guide Lia yang sudah meluangkan waktunya untuk mengajak kami menikmati indahnya kota metropolitan.
Giliran waktunya mencurahkan hati dan semuanya untuk melihat pengumuman giveaway yang sudah lama aku tunggu-tunggu. Stay tune terus via instagram untuk kawanku magz, dan twitter untuk koh felix. Bismillah, aku buka ig Kawanku Magz… aku terpengarah kaget, deg-degan, dan entahlah semuanya berkecamuk dalam dada hingga bisa diartikan satu kata ->kecewa. Namaku tak tertera dalam daftar pemenang. Aku nyengir. Masih ada harapan.
Menunggu memang terasa lama sekali, sampai pada waktunya pukul 5 sore. Koh Felix mengumumkan empat orang pemenang tiket section pink. Aku meringis, gaada juga. Hahahahaha… mungkin pemenang itu untuk mereka yang ngecover dance. Huft, untungnya masih ada kesempatan lagi, Koh Felix menambahkan dua tiket section Yellow. Twitter  sudah kaya pasar wage, berisik sekali rasanya, padahal tulisan-tulisan tapi bagaikan mereka bersuara lantang sekali.
Aku mencoba untuk tenang, menarik nafas dalam-dalam diikuti untaian doa yang tiada henti. Jika aku beruntung kali ini aku akan sujud syukur tiada henti. Jantung berdebar-debar, darah tak henti-hentinya berdesir, aku selalu meyakinkan diri untuk kuat dan tak apa-apa bila tak sesuai ekspekstasi. Anis juga sudah meyakinkan berkali-kali. Oke! Harus menerima konsekuensinya apa pun yang terjadi. Bismillah, aku buka twitter lagi. dan aku mencari kata CONGRATS! Dari Koh felix. Napasku seakan berhenti, dan seketika meledak… KOKOOOOHHHHHHH…………. Kenapa namaku tak kau sebut dalam mentionmu? Kenapa aku tak menemukan namaku dalam daftar pemenang? Aku nangis!! Nangis sejadi-jadinya! Meskipun dalam hati hiks. Karena saking kecewanya aku nekad mengirim email yang begitu panjang pada Kokoh.
Seakan tak ada harapan, namun untuk mengusir kecewaku aku mencari GA lagi. dan benar saja, giveaway RTV dan giveaway Motion 97.5 FM. Malam itu dengan bantuan Risa aku merekam video lipsinc untuk dikirm lewat ig RTV, padahal hari itu pula pukul 12 malam deadline ditutup. Entahlah, aku harus menyalahkan handphoneku atau tidak, kenapa hapeku selalu tak bersahabat? Dan juga tak sampai hati terus-terusan mengganggu belajarnya Risa untuk persiapan try out ujiannya, selain itu pasti Risa capek seharian Les dan sekolah. Kubatalkan untuk mengirimkan videoku yang tidak  sesuai harapan itu ke RTV. Masih ada satu kesempatan. GA radio dan pengumuman akan disampaikan besok tanggal 25 Februari. Besok! Satu-satunya kesempatan!


Quiz Rtv

HAti sudah BEGAJULAN. Tak KERUAN! Rasanya rindu rumah dan segera memeluk Mama. Kenapa aku ini? kenapa aku seperti ini? sebegitu inginkah aku? Sampai nekat seperti ini? padahal dulu aku tak pernah begini!
25 February 2016, menunggu pengumuman giveaway radio yang sudah aku penuhi semua persyaratannya. Tapi, mungkin karena rasa lelah dan kecewa, aku berkali-kali mengirimkan pesan via whatsapp yang intinya aku memohon untuk menjadikanku pemenang. Perasaanku sudah tidak enak tentang keberuntungan itu, karena itu aku meminta mama untuk meneleponku. Sedikit dengan nada yang ingin menangis, aku menceritakan semuanya. Mamaku bilang kalau memang sudah tidak betah yasudah mending pulang saja gakpapa. Aku mengiyakan.
Dari pagi sampai akhirnya sore dimana acara sore pukul 4 akan diumumkan pemenang giveaway. Kalian tau? Pada saat pengumuman itu, hapeku tiba-tiba nge-hang dan radio tidak mau mengeluarkan suaranya. Mati!. Saat itu aku menenangkan pikiran dulu sembari nonton acara TV. Pas aku nyalain lagi. Barusan penyiar radio mengumumkan PEMENANGNYA!! Astaghfirulloh hal adzim…. Aku melewati moment emas yang sudah aku tunggu-tunggu dari pagi!. Aku protes di ig dan twitter supaya pihak radio menuliskan siapa pemenangnya. Sementar waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Beberapa saat kemudian, pihak radio menuliskan nama-nama pemenangnya. Aku hanya TERSENYUM kecut!. Rencanaku untuk pulang ke Bumiayu menjadi KENYATAAN. Dan rencanaku nonton konser hanya ilusi belaka!.
Setelah mandi dan sholat Isya, aku pamit pada keluarga Putri yang sebenarnya menyayangkan keputusanku untuk pulang lebih awal dan menghanguskan tiket pulang ke Semarang dan memilih pulang ke Bumiayu dan juga meninggalkan Putri pulang sendirian yang notabenenya Ibunya selalu melarang bepergian jauh sorang diri. Tapi, entah kenapa otakku pada saat itu. aku tak bisa berpikir jernih. Yang kupikirkan hanya mama mama dan mama. Aku pengin ketemu mama dan menuangkan segala kekecewaanku di Bumiayu.
Pukul 9 malam aku nekad ke stasiun Senen dengan bermodalkan peta busway yang aku download di google dan segera menghubungi Om-ku di Senen. Saat menuju Senen pun aku kesalahan menaiki busway, tapi dengan pengalaman yang aku dapat saat berkeliling Jakarta dengan Guide Lia dan Putri, Alhamdulillah aku bisa mengatasinya. Sesampainya di Halte stasiun Senen, Om ku sudah menjemput disana.
Beliau sedang bekerja dan bingung aku tidur dimana. Aku rela tidur di emperan stasiun Senen yang terpenting aku bisa pulang ke Bumiayu. Dengan berat hati, Om-ku mengiyakan keputusanku untuk tidur di emperan Senen, toh bukan hanya aku yang tidur disana. Banyak orang-orang yang tidur di emperan juga. Kata Om-ku, tenang saja beliau pasti bolak-balik memastikan bahwa aku baik-baik saja karena malam ini dia giliran bekerja. Sepanjang malam di emperan Senen dengan hujan yang mengguyur dan menemani hati yang kecewa.
 
Emperan Stasion Senen


Paginya 26 Februari 2016. Om-ku langsung memesankan aku tiket ke Bumiayu. Pukul setengah 6 pagi, kereta itu berangkat membawa diriku yang penuh luka kecewa. Memang aku merutuki giveaway, giveaway itu pembohong! Giveaway itu memanfaatkan untuk promosi produk saja! Giveaway itu Fake! Aku menutup semua akun social mediaku. Wallpaperku pun diganti dengan gambar khas Bumiayu.


Bumiayu-Sakalibel


Sepanjang perjalanan di kereta, aku hanya tersenyum mengingat tingkahku yang supernekad. Tapi, aku tak menyesali jika berakhir seperti ini, sebaliknya aku menikmati, aku puas mencoba dan tak penasaran seperti dulu yang ragu-ragu dan takut mencoba. Kau tau kawan, BECAUSE THIS IS MY CHOICE.
Kalian tau kawan? Aku mengaktifkan akun social mediaku setelah aku berangkat ke Semarang tanggal 6 Maret. Bolos seminggu dari kuliah perdanaku, bukan karena apa-apa. Keadaanlah yang memaksaku untuk tidak berangkat ke Semarang tanggal 2 Maret. Aku membuka whatsapp dan rupanya tanggal 27 siang, panitis Humas DCC menghubungiku tapi tidak diikutsertakan tujuannya. Sudah! Aku tak ingin tau lagi. aku tak ingin tau tujuannya menghubungiku berkaitan dengan konser lagi. sudah cukup!.

Sepanjang perjalanan di kereta, aku hanya tersenyum mengingat tingkahku yang supernekad. Tapi, aku tak menyesali jika berakhir seperti ini, sebaliknya aku menikmati, aku puas mencoba dan tak penasaran seperti dulu yang ragu-ragu dan takut mencoba. Kau tau kawan, BECAUSE THIS IS MY CHOICE.

Tuh kata EXO hiks :')


Terimakasih aku ucapkan kepada Alloh SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Mama Bapak, yang sudah mengizinkan anakmu ini belajar mengambil pilihan. Omku yang sudah baik hati menjagaku di Stasiun Senen. Keluarganya Putri yang sudah sangat baik sekali kepadaku, menyediakan tempat untuk tidur, menyediakan makan selama aku disana, mengantar ke Mangga Dua, menjemput di Halte PGC. Terimakasih dengan sangat dan maaf jika telah mengecewakan meninggalkan Putri pulang sendirian.
Dan semua teman-temanku yang sudah mensuport aku untuk tetap kuat dan percaya. Lia terimakasih sudah memberiku banyak info giveaway dan telah meluangkan waktunya untuk keliling Jakarta. Anis terimakasih sudah memberiku banyak nasihat dan dukungan. Gita terimakasih sudah membantu kesana kemari, memberiku poster, ngrekam video juga. Putri, terimaksih put sudah baik banget sama aku, mau diajak sana sini meskipun kamu kecapaian di Jakarta. Tya Minoo terimakasih sudah meminjamkanku pakaian dan tas. Tya terimakasi untuk kesediannya difoto seperti itu. Hana, terimakasih sudah memberi masukan untuk tetap ingat pada Mama dan Bapak. Asa, terimaksih yang sudah memberi banyak info yang belum aku ketahui. Meta terimakasih yang sudah meminjamkan tas dan memberi semangat. Sabit dan Bang Ron terimakasih sudah memberiku rekomendasi video edit yang mudah dipelajari. Adikku Ahis yang selalu memberiku banyak pertanyaan yang membuatku ingin ketawa. Alfida, terimakasih yang sudah membantu untuk memutuskan lebih baik untuk pulang ke Bumiayu. Ani terimakasih yang terus memberiku semangat, dan devi terimakasih karena kegalauanmu aku akan nonton konser, aku jadi semangat bahwa aku harus bisa nonton wkwk.
Dan terimakasih untuk semuanya yang tak bisa kusebut satu per satu. Ini pengalaman yang BERHARGA dan tak akan pernah kulupakan :) .